Selasa, 09 Februari 2016

Pertemuan 1

Filsafat
Objek dari filsafat adalah yang mungkin ADA dan yang ADA.
Metode untuk mempelajarinya adalah hermeneutika.
Alat yang digunakan adalah Analog.












     Objek yang ada dan yang mungkin ada tersebut dapat berada dalam pikiran bersifat tetap. Objek tersebut merupakan objek yang ideal. Melahirkan aliran Idealisme dengan tokohnya adalah Plato, pengikutnya dapat disebut Platoisme. Sedangkan objek yang berada di luar pikiran bersifat berubah. Objek tersebut dapat dilihat atau nyata (real). Melahirkan aliran Realisme dengan tokohnya adalah Aristoteles, pengikutnya bisa disebut Aristotelian.
     Untuk memperoleh pengetahuan dari hasil pemikiran yang bersifat abstrak digunakan logika secara analitik (apriori). Sedangkan ilmu yang diperoleh di luar pemikiran berdasarkan pengalaman melalui interaksi dengan benda kongkrit dilakukan melalui sintetik (aposteori). Namun ilmu tanpa implemetasi akan jadi kosong dan pengalaman tanpa logika sama dengan buta. Sebaik dan sebenar-benar ilmu adalah yang berdasarkan pada logika dan pengalaman.
     Kebenaran dari ilmu yang diperoleh dari logika disebut koheren. Kebenaran dari ilmu yang diperoleh dari pengalaman disebut korenspondensi.
    Imanuel Kant (1671) membuat sistesis yang disebut Sintetik Apriori. Ilmu diperoleh malalui pengalaman yang dipikirkan atau pemikiran yang dapat diterapkan pada kenyataan.




















     Auguste Compte menyatakan bahwa untuk membangun atau memajukan negara yang digunakan adalah saintifik/positivisme. Agama hanya angan-angan, tidak logis dan filsafat bukan apa-apa.  Pandangan ini sangan bertolak belakang dengan pandangan yang berada di Imdonesia.

















     Di Indonesia, spiritual menjadi hal yang paling utama. Segala hal harus didasari dengan spiritual, perkembangan, pembangunan, kemajuan negara tidak boleh bertentangan dengan ketuhanan, harus selaras. 

















     Indonesia harus mempertahankan identitasnya, jangan sampai mengalami disorientasi. Banyak hal-hal kontemporer atau kekinian yang sedang berusaha untuk melemahkan Indonesia. Orang-orang diluar sana berusaha untuk menerapkan budaya yang tidak sesuai di indonesia seperti Kapitalisme, Liberalisme, Hedonisme, Utilitas, Pragmatisme, Materialisme. Bahwa hal-hal yang ada di Indonesia masih kuno, tidak sesuai dengan perkembahanga zaman yang sudah pospos modern, kata mereka. Bila latah, ikut-ikutan maka Indonesia akan kehilangan jati diri.